Pages

EMPAT STADIUM JOMBLO

4 STADIUM JOMBLO

Jomblo adalah kata yang kadang-kadang terdengar lucu bagi orang yang lagi punya pacar, tapi juga merupakan kata yang menyakitkan bagi orang yang pengen banget punya pacar tapi tak kunjung diraih.
Ada yang bilang Jomblo itu aib, tapi Single itu pilihan. Mungkin orang-orang itu menganggap bahwa orang yang jomblo adalah orang yang sudah terlalu lama sendiri, sudah terlalu lama nggak punya pacar tapi ingin sekali punya pacar dan sayangnya belum ada yang mau jadi pacarnya, akhirnya bikin kacau balau galau gitu dehhh..
Sedangkan single adalah orang yang lagi nggak punya pacar, bukan karena belum ada yang naksir, tapi karena dia memang lagi ingin sendiri dulu, lagi ingin menikmati kesendirian. Mungkin karena lagi mengejar cita-cinta bukan cinta.
Atau karena si single lagi trauma hati. Terlalu dalam luka yang digoreskan oleh pengkhianatan mantannya. Si mantan begitu tega menghancurkan cintanya yang suci... hiks...
Akibat terlalu lama jomblo akhirnya orang itu akan menderita secara psikologis. Ada rasa sakit dalam jiwanya setiap kali ia merasa sendiri tanpa cinta. Nah.. untuk itulah para jomblo perlu perlu diberikan wejangan yang manjur. Para jomblo perlu formula yang sakti agar tidak jomblo lagi.
Tapi sebelum itu kita perlu memahami macam-macam jomblo yang ada. Karena jomblo dapat berakibat psikologis, maka bila dilihat dari rentang waktu kejombloannya, era jomblo seseorang terdiri dari 4 kategori, yaitu :

JOMBLO STADIUM 1
Tipe jomblo ini termasuk jomblo stadium awal. Do'i baru aja putus sama pacarnya, jadi dia baru memasuki masa di antara balikan sama mantannya atau move on. Kalau seandainya balikan, secara otomatis status jomblonya dicabut.
Walapun relatif dan tergantung masing-masing pribadi, tapi dapat dikatakan kategori jomblo ini berlaku sejak orang itu nggak punya pacar antara satu minggu sampai satu tahun.
Biasanya karena baru mulai menjomblo, akhirnya dia belum terlalu merasakan sepinya kesendirian. Dia justru jadi punya banyak waktu untuk nongkrong bersama teman dan saudara-saudaranya.
Bahkan di stadium ini, si jomblo justru menikmati kesendiriannya karena dia dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak bisa dilakukan karena jadwal pacarannya terlalu padat atau karena dilarang oleh pacarnya yang possessive.
Baik jomblowan maupun jomblowati, efek kejombloan belum terlalu dirasakan pada stadium awal ini. Yang cowok akan merasa langkah pedekate yang dilakukannya kalau diterima jadi pacar ya syukur. Kalau nggak diterima juga nggak apa-apa. Namanya juga usaha.
Para jomblowati stadium awal juga kalau ada yang PDKT akan di lihat-lihat dulu, selektif. Apalagi yang baru disakitin, dia malah menghindar dari cinta yang jomblowan tawarkan.

JOMBLO STADIUM 2
Pada stadium ini, si jomblo pada saat-saat tertentu sudah mulai merasakan kalau dia butuh seseorang yang bisa menjadi teman berbagi. Dia mulai merasa butuh seseorang yang special. Tapi dia belum terlalu serius untuk mencari pacar karena hatinya masih bisa di ajak kompromi.
Stadium ini berlaku pada masa jomblo di atas satu tahun sampai dengan dua tahunan sehingga si jomblo maupun orang-orang disekitarnya belum terlalu mempersoalkan status jomblonya.
Kalau dia lagi sibuk sama aktivitasnya seperti banyak PR, banyak eskul, banyak kerjaan, banyak bhakti sosial dan banyak travelling akhirnya dia nggak terlalu merasakan sepi karena dia berada di lingkungan yang cukup memberikan perhatian sehingga tanpa pacar pun dia masih tenang-tenang aja.
Tapi kalau dia melihat sepasang kekasih lagi makan siang bareng, orang-orang lagi sibuk malam mingguan, ada teman yang dapat hadiah ultah dari pacarnya atau saat-saat dimana si jomblo melihat orang-orang yang saling memberikan perhatian dan kasih sayang, di situ kadang dia merasa sedih.
Hatinya mulai terketuk oleh peristiwa-peristiwa cinta yang ada disekitarnya.
Terus yang jomblowan kalau pedekatenya ternyata ditolak, dia masih bisa merasa kalau dia belum butuh pacar alias dia berusaha menipu diri sendiri. Si jomblowan akan bilang kalau dia nggak butuh yang namanya cinta. huh...
Para jomblowati juga mulai ingin didekati, tapi yang pedekatenya belum ada atau belum memenuhi syarat, akhirnya si jomblowati akan menanyakan pada diri sendiri : emang gue harus punya pacar...??? emang punya pacar itu penting...??
Artinya orang dengan status jomblo stadium dua sudah mulai merasakan efeknya jadi jomblo tapi berhubung belum ada yang mau jadi pacarnya atau belum ada yang naksir, akhirnya si jomblo masih berusaha nyantai kayak di pantai.

JOMBLO STADIUM 3
Jomblo stadium tiga adalah fase dimana keinginan untuk memiliki pacar sudah semakin kuat. Hatinya sudah mulai memberontak dengan pemikiran bahwa dia nggak butuh cinta. Si jomblo akan semakin sering memikirkan cinta.
Hal ini di picu oleh orang-orang disekitarnya juga mulai menyadari kenyataan bahwa dalam dua sampai tiga tahun terakhir ini dia belum terlihat menggandeng pasangan. Hampir semua hal yang seharusnya dilakukan dengan pasangan, dilakukan sendiri oleh si jomblo.
Mereka akan sering berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan : Pacarnya dimana,,,?? Pacarnya yang mana...?? Pacarnya siapa...?? Kapan mau dikenalin..?? Kenapa datangnya sendirian...?? Pacarnya bisa di ajak double date nggak...?? Kamu sudah jomblo berapa tahun...?? Are you okay...??
Si jomblo jadi semakin memperhatikan sekelilingnya bahwa terlalu banyak orang yang setiap hari merajut cinta. Di sekolah ada orang pacaran, Di kantin ada orang pacaran. Teman kantor di jemput pasangannya, Ada yang kasih surprise ke pasangannya di warung langganannya si jomblo. Ada juga temannya yang sering ketawa sendiri sehabis baca BBM rayuan dari pacarnya. Love is everywhere.
Akhirnya para jomblowan makin gencar mencari cintanya. Level pedekatenya ditingkatkan. Kalau sebelumnya pedekate lewat setangkai bunga, kali ini pedekate lewat bunga sekalian dengan pot bunga berbahan keramik buatan sendiri untuk membuktikan kalau ia serius ingin mencintai.
Jomblowati juga semakin berharap ada yang pedekate dan memenuhi syarat supaya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan rewel dari orang-orang sekitar. Mereka mulai berharap cinta datang mendekat secepatnya.
Pada tahapan jomblo stadium tiga ini efek jomblo semakin terasa karena melahirkan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya hanya bisa dibuktikan dengan menggandeng pasangan serta kebutuhan untuk mencintai dan dicintai juga tidak bisa dibendung lagi. The Jomblo Need Love Immediately.

JOMBLO STADIUM 4
Riwayat jomblo seseorang akan meningkat menjadi jomblo stadium empat apabila dalam prosesnya telah melewati tiga fase jomblo sebelumnya yang bermula dari jomblo tapi belum butuh cinta, menjadi jomblo yang mulai membutuhkan cinta, sampai jomblo yang semakin ingin cinta mengisi relung hatinya yang kosong.
Jomblo stadium empat dapat disebut juga jomblo kronis karena status jomblo di sandang dalam waktu yang lama, berulang-ulang upaya PDKT para jomblowan gagal total, atau para jomblowati tidak ada yang di pedekate dalam waktu yang lama sehingga kejombloan ini menjadi masalah yang serius.
Jomblo kronis menjadi serius ketika mulai mempengaruhi aspek-aspek kehidupan si jomblo. Menurunnya rasa percaya diri merupakan salah satu dampak jomblo bagi kehidupan.
Akibat kurang percaya diri, para jomblo kronis jadi merasa tidak cukup pantas untuk mencintai dan di cintai. Mulai merasa banyak kekurangan fisik yang mereka miliki, sering gelisah, putus asa, galau kacau balau.
Sering galau dan kurang fokus mempengaruhi study-nya, usaha dan pekerjaannya, cita-citanya maupun pertemanannya.
Pada malam hari sebelum tidur, para jomblo kronis jadi sering menatap kosong ke langit-langit kamar dan mulai berpikir yang aneh-aneh, mulai merasa Tuhan kurang perhatian.
Dapat dikatakan para jomblo kronis menjadi pesimis dengan kehidupan cintanya karena sering gagal atau terlalu lama jauh dari cinta. Untuk itu para jomblo kronis harus tetap semangat dan yakin kalau cinta pasti akan datang mendekat.
Karena kalau anda yakin dan percaya dengan kemampuan diri anda untuk mendapatkan cinta, maka cinta akan datang padamu.
Cinta hanya datang kepada orang-orang yang meyakinkan bukan kepada orang-orang yang meragukan.

Demikianlah keempat stadium jomblo, dan karena bergantung pada daya tahan seseorang maka stadium-stadium jomblo ini tidak di alami dalam kurun waktu yang merata antara satu jomblo dengan jomblo yang lain. Love is all we need.

1 komentar

  1. hahaha,, keren gan artikel yang membahas jomblo nya,, apalagi saya lagi jomblo... hehehe
    salam kenal gan..

    http://hakikatbisnis.blogspot.com/

    BalasHapus

 

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.