Pages

TIPS MEMPERSIAPKAN HATI DAN DIRI JELANG PERNIKAHAN


Banyak orang yang bilang menikah itu rumit dan bikin pucing pala barbie, apalagi mempersiapkan acara pernikahannya
Kalau kita ingin acara pernikahan kita berjalan dengan sukses, itu memang butuh perhatian yang intensif dari kita sebagai calon mempelai.
Jadi kita perlu punya kiat-kiat khusus agar acara pernikahan kita bisa berjalan dengan baik, di antaranya :

SIAPKAN HATI UNTUK KEMUNGKINAN TERBURUK
Kok kemungkinan terburuk…??? Inikan acara tentang kebahagiaan.
Bukankah menikah itu tentang menyatukan dua cinta indah yang suci..??
Mengapa justru harus mempersiapkan hati untuk kemungkinan terburuk..???
Hehehe.. tidak ada maksud mendoakan hal-hal yang buruk terjadi dalam acara pernikahan anda, tapi yang namanya acara pernikahan itu, dinamikanya lumayan juga.
Bisa saja pernikahan impian yang kita rancang bisa berubah karena ada permintaan dari salah satu pihak keluarga atau kondisi yang terbatas menyebabkan acara pernikahan kita harus menyesuaikan dengan keadaan yang ada.
Misalnya kita berencana menikah Kapel Tirtha Uluwatu – Bali yang memang memiliki view yang keren dan ingin sekalian honey moon di Bali yang merupakan destinasi bulan madu sebagian besar pasangan yang baru menikah di dunia.
Tapi ternyata keluarga kita inginnya acara pernikahan diadakan di kota anda saja, dengan pertimbangan agar banyak keluarga yang bisa hadir.
Kalau di Bali kan jauh dan banyak makan biaya transportasi dan akomodasi.
Atau sebaliknya kita ingin acara pernikahan yang sederhana dan simple bersama sekitar 100 orang terdekat, tapi keluarga kita ingin mengundang banyak orang karena kedua belah pihak merupakan keluarga besar.
Contoh lainnya, ketika kita pengen tema pernikahan kita bernuansa dongeng atau fairy tale karena gaun pengantin kita modelnya ala-ala putri kerajaan.
Tapi yang mendekorasi pelaminan tidak siap untuk memenuhi permintaan kita.
Kalaupun bisa, ternyata dekorasi bernuansa fairy tale itu butuh dana yang tidak sedikit.
Mungkin kita bisa bayar berapapun harganya tapi khawatir kalau salah satu pihak keluarga menganggap kita boros untuk hal yang tidak penting.
Permasalahan-permasalahan seperti itu kadang merusak mood kita dalam mempersiapkan acara pernikahan
Karena kita merasa bahwa yang akan dirayakan adalah salah satu peristiwa paling bersejarah dalam hidup kita,.
Akhirnya kita mulai down karena merasa kurang dukungan terhadap rancangan pernikahan impian kita dan memberikan kesempatan agar pikiran-pikiran negatif mulai meracuni hati kita.
Untuk itulah kita perlu mempersiapkan hati kita untuk kemungkinan terburuk karena itu artinya kita siap kalau ada perubahan-perubahan yang mungkin terjadi terhadap rencana-rencana dan harapan kita.
Kita perlu menyesuaikan diri dengan realitas yang ada. Perlu kita sadari bahwa pernikahan kita melibatkan banyak orang yang termasuk didalamnya adalah orang-orang yang kita hargai dan hormati.
Keluarga besar kedua belah pihak pada intinya menginginkan agar acara pernikahan kita dapat berjalan dengan sukses tapi mungkin memiliki cara yang berbeda dalam mencapai kesuksesan acara pernikahan kita, jadi kita perlu sadari itu.
Dengan mempersiapkan hati kita untuk kemungkinan terburuk, maka otak kita akan berusaha untuk mencari jalan keluar ketika mengetahui bahwa ada kendala atau hambatan dalam proses acara pernikahan kita.
Hati kita akan berusaha mencari jalan terbaik agar persoalan yang terjadi dapat diselesaikan dengan jalan tengah yang memuaskan kedua keluarga besar atau minimal memuaskan sebagian besar orang yang terlibat dalam persiapan acara pernikahan kita.

BERKOMITMEN AGAR ACARA PERNIKAHAN BISA BERJALAN DENGAN LANCAR
Sebelum mempertemukan kedua belah pihak keluarga besar kita, sebaiknya kedua calon mempelai membuat komitmen bahwa keduanya benar-benar dan dengan sungguh hati akan berusaha agar acara pernikahan menjadi sukses.
Bila perlu komitmen ini dituliskan dan di tanda tangani berdua. Bukan untuk menjadi dokumen resmi, tapi hanya menjadi pengingat bahwa keduanya memiliki niat yang tulus untuk melangsungkan acara pernikahan ini.
Dan keduanya yakin bahwa dua keluarga besar yang turut mendukung berlangsungnya acara pernikahan ini memiliki niat yang baik makanya meluangkan waktunya untuk bersama-sama mempersiapkan acara pernikahan ini.  
Perlu dipahami bahwa acara pernikahan itu bukan hanya merupakan saat dimana cinta dua insan yang dipersatukan dalam acara yang sakral dan selanjutnya disyukuri lewat bersantap bersama para undangan.
Tapi acara pernikahan tersebut juga menjadi saat bersatunya dua keluarga besar dari mempelai pria dan wanita yang tentunya masing-masing keluarga besar memiliki kultur atau gaya dan pendekatan yang berbeda dalam berinteraksi ketika melaksanakan acara pernikahan.
Perbedaan tata acara dan karakter dari masing-masing keluarga ini bisa saja menimbulkan konflik karena terjadi kesalahpahaman ketika berkerjasama untuk kesuksesan acara pernikahan kita.
Penyebab konflik ini bisa bermacam-macam. Kadang disebabkan oleh hal-hal konyol yang tidak kita duga sebelumnya.
Misalnya konflik terjadi karena calon pengantin meminta tenaga profesional untuk mendekorasi pelaminan dan menghias kamar pengantin, sedangkan keluarga tidak mengetahuinya dan telah menyiapkan team khusus untuk menangani dekorasi.
Kurang komunikasi ini dapat berakibat buruk apabila ada pihak yang tersinggung atau sakit hati.
Konflik juga bisa terjadi ketika makanan yang kita sajikan ternyata kurang pas untuk sebagian kalangan.
Bumbu dapur yang kurang saja bisa menjadi sumber konflik. Padahal kalau mau dipikir-pikir kurangnya lima siung bawang merah itu harganya berapa..???
Tapi itulah hal-hal yang kadang tidak masuk akal sebagai menjadi sumber konflik.
Oleh karena itu, setelah kedua calon mempelai berkomitmen, mereka juga perlu mengajak masing-masing keluarganya untuk bersama-sama berusaha agar acara pernikahan dapat berjalan dengan baik.
Ajakan agar keluarga berkomitmen ini sebaiknya kita utarakan kepada tetua atau orang tua yang paling dihargai dalam keluarga kita agar permintaannya benar-benar bisa dilaksanakan oleh anggota rumpun keluarga yang terkait.
Dengan adanya komitmen ini, maka masing-masing keluarga besar akan berusaha merelakan perbedaan yang ada dan justru semakin terpacu untuk mencari cara-cara untuk menghindari konflik.
Apabila kedua calon pengantin dan kedua keluarga besar sudah berkomitmen untuk melaksanakan acara pernikahan dengan baik, maka seperti pada umumnya bahwa semua hal yang positif akan dilakukan oleh banyak orang akan mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal yang positif juga.
Dengan demikian, orang-orang yang terlibat dalam persiapan acara pernikahan kita juga akan melakukan hal-hal yang baik agar acara pernikahan kita bisa berjalan dengan lancar jaya.

SALING MENGHARGAI SATU SAMA LAIN
Sebenarnya dasar utama dari suatu hubungan cinta dua manusia adalah saling menghargai satu sama lain.
Dengan kata lain cinta menghadirkan rasa saling menghargai. Atau karena ada rasa cinta maka seseorang bisa menghargai pasangannya.
Cara seseorang menghargai pasangannya, terpancar lewat semua tingkah laku orang itu.
Ketika kita menghargai pasangan kita, maka orang-orang disekitar kita juga akan menghargai pasangan kita.
Apabila orang itu menunjukan bahwa pasangannya merupakan bagian penting dalam kehidupannnya maka orang tuanya, saudara-saudaranya dan teman-temannnya akan ikut memperlakukan pasangannnya dengan baik.
Mereka akan memberikan dukungan karena mereka ingin jalinan cinta yang ada tetap berlangsung dengan baik.
Tidak semua orang bisa mengekspresikan perasaannya dengan baik. Sebagian orang juga tidak mampu secara terbuka menunjukan bahwa pasangannya sangat penting dalam hidupnya.
Mereka hanya ingin agar orang-orang disekitarnya memahami bahwa pasangannya ini merupakan pilihan hatinya dan merupakan sosok yang diinginkan menjadi pendamping sampai hari tuanya nanti.
Akan tetapi dalam mempersiapkan acara pernikahan, sangat perlu bagi kedua calon mempelai agar bisa menyampaikan kepada keluarga besar mereka bahwa pada dasarnya kedua calon mempelai ingin semuanya berjalan dengan lancar,
Sampaikan bahwa pasangan masing-masing dapat memberikan kenyamanan yang dibutuhkan.
Sampaikan bahwa pasangan mereka mampu melengkapi segala kekurangan masing-masing calon mempelai, sehingga para calon pengantin membutuhkan peran serta keluarga besarnya baik berupa dukungan moril maupun materil dalam menyukseskan acara pernikahan mereka.
Adanya pemberitahuan kepada masing-masing keluarga besar mengenai pentingnya pasangan kita merupakan salah satu cara menghargai pasangan kita.
Karena itu menunjukan bahwa kita menghargai semua perhatian dan kasih sayang yang kita terima dari pasangan.
Terkadang seseorang mengatakan bahwa dia menghargai pasangannya tetapi tingkah lakunya tidak menandakan itu.
Tanpa disadari dia sering menceritakan kekurangan pasangannya. Atau berusaha menunjukan bahwa dia yang paling mengendalikan atau memegang kontrol penuh dalam hubungannya dengan pasangan karena ingin terlihat hebat di depan keluarganya.
Atau ada panggilan khusus yang kita berikan untuk pasangan kita dengan menggunakan kata-kata yang justru memiliki konotasi negatif.
Mungkin anda dan pasangan anda menganggap itu adalah hal yang biasa dan bisa diterima dalam hubungan kalian berdua tapi semua hal yang negatif akan memberikan dampak yang negatif pula.
Perlakuan negatif terhadap pasangan kita dapat menurunkan derajat penilaian orang-orang disekitar kita terhadap hubungan kita.
Akhirnya terbawa sampai ke urusan persiapan pernikahan karena sudah terlanjur terbentuk suatu pandangan bahwa mereka tidak perlu menghargai pendapat keluarga pasangan kita karena terbawa dengan tingkah laku kita yang kurang saling menghargai.
Itulah mengapa sikap saling menghargai yang kita bentuk dengan pasangan, berpengaruh terhadap kesuksesan acara pernikahan kita bahkan sangat mempengaruhi langgengnya hubungan rumah tangga kita ke depannya. 

1 komentar

  1. Casino of the World - Mapyro
    See the closest 전라북도 출장마사지 Casino of the World to Mohegan Sun in CT. 상주 출장마사지 Casino of the World is a popular 울산광역 출장마사지 hotel and casino that 의정부 출장마사지 serves the Mohegan 전라남도 출장안마 Tribe.

    BalasHapus

 

Most Reading

Diberdayakan oleh Blogger.